Skip to main content

Fatin Sidqia Lubis - Dalam Lukaku Masih Setia


Kau membisu sepengal sembilu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah

Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika

Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku

(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu

Kau membisu sepengal sembilu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah

Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika

Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku

(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Namun aku telah terjebak pesonamu
Tapi aku telah terlanjur pada cintamu

Luka yang telah, biarlah jadi

(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur cinta pada dirimu
Tapi aku terlanjur pada cintamu

Comments

Popular posts from this blog

Last Child - Tak Pernah Ternilai

  Kau menyiksaku disini Dalam rasa bersalah yang kini Membunuhku secara perlahan Kau selalu menghindar dari Aku yang selalu mencoba Ungkapkan semua lewat Tatap mata ini

Raihan - Bersatu

Ha............ Ha............ Ha............ Menjadi harapan Untukku menyaaksikan Ummat yang mendua ini Kembali bersatu hati Tinggalkan yang keruh Ambillah yang jernih Tiada yang lebih berharga Selain dari perpaduan

Last Child - Bernafas Tanpamu

Kini ku harus bernafas tanpamu Yang meninggikan diriku yang selalu Lemah tanpa dirimu Yang ke lembutan hatinya harus tersakiti Oleh kekalahanku melawan egoku